Monday, December 14, 2009

[sim] INFO : Riwayat Hidup Amirul-Mu'minin Fil-Hadith


Imam Bukhari memiliki nama asli Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara(salah satu kota di Uzbekistan) pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). (SuaraMedia News)Imam Bukhari memiliki nama asli Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara(salah satu kota di Uzbekistan) pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). (SuaraMedia News)
Tokoh Islam penghimpun dan penyusun hadith itu banyak, dan yang lebih terkenal di antaranya seperti yang disebut diatas. Adapun urutan pertama yang paling terkenal diantara enam tokoh tersebut di atas adalah Amirul-Mu'minin fil-Hadith (pemimpin orang mukmin dalam hadith), suatu gelar ahli hadith tertinggi. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail, terkenal kemudian sebagai Imam Bukhari, lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M), cucu seorang Persia bernama Bardizbah. Kakeknya, Bardizbah, adalah pemeluk Majusi, agama kaumnya. Kemudian putranya, al-Mughirah, memeluk Islam di bawah bimbingan al-Yaman al Ja'fi, gubernur Bukhara. Pada masa itu Wala dinisbahkan kepadanya. Kerana itulah ia dikatakan "al-Mughirah al-Jafi."

Mengenai kakeknya, Ibrahim, tidak terdapat data yang menjelaskan. Sedangkan ayahnya, Ismail, seorang ulama besar ahli hadith. Ia belajar hadith dari Hammad ibn Zayd dan Imam Malik. Riwayat hidupnya telah dipaparkan oleh Ibn Hibban dalam kitab As-Siqat, begitu juga putranya, Imam Bukhari, membuat biografinya dalam at-Tarikh al-Kabir.

Ayah Bukhari disamping sebagai orang berilmu, ia juga sangat wara' (menghindari yang subhat/meragukan dan haram) dan taqwa. Diceritakan, bahawa ketika menjelang wafatnya, ia berkata: "Dalam harta yang kumiliki tidak terdapat sedikitpun wang yang haram maupun yang subhat." Dengan demikian, jelaslah bahawa Bukhari hidup dan terlahir dalam lingkungan keluarga yang berilmu, taat beragama dan wara'. Tidak hairan jika ia lahir dan mewarisi sifat-sifat mulia dari ayahnya itu.

Ia dilahirkan di Bukhara setelah salat Jum'at. Tak lama setelah bayi yang baru lahr itu membuka matanya, iapun kehilangan penglihatannya. Ayahnya sangat bersedih hati. Ibunya yang saleh menagis dan selalu berdo'a ke hadapan Tuhan, memohon agar bayinya bisa melihat. Kemudian dalam tidurnya perempuan itu bermimpi didatangi Nabi Ibrahim yang berkata:

"Wahai ibu, Allah telah menyembuhkan penyakit putramu dan kini ia sudah dapat melihat kembali, semua itu berkat do'amu yang tiada henti-hentinya."

Ketika ia terbangun, penglihatan bayinya sudah normal. Ayahnya meninggal di waktu dia masih kecil dan meninggalkan banyak harta yang memungkinkan ia hidup dalam pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Dia dirawat dan dididik oleh ibunya dengan tekun dan penuh perhatian.

Keunggulan dan kejeniusan Bukhari sudah nampak semenjak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, teristimewa dalam menghafal hadith. Ketika berusia 10 tahun, ia sudah banyak menghafal hadith. Pada usia 16 tahun ia bersama ibu dan abang sulungnya mengunjungi berbagai kota suci. Kemudian ia banyak menemui para ulama dan tokoh-tokoh negerinya untuk memperoleh dan belajar hadith, bertukar pikiran dan berdiskusi dengan mereka. Dalam usia 16 tahun, ia sudah hafal kitab sunan Ibn Mubarak dan Waki, juga mengetahui pendapat-pendapat ahli ra'yi (penganut faham rasional), dasar-dasar dan mazhabnya.

Rasyid ibn Ismail, abangnya yang tertua menuturkan, pernah Bukhari muda dan beberpa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan Balkh. Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat catatan kuliah. Ia dicela membuang waktu dengan percuma kerana tidak mencatat. Bukhari diam tidak menjawab. Pada suatu hari, kerana merasa kesal terhadap celaan yang terus-menerus itu, Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka. Tercenganglah mereka semua kerana Bukhari ternyata hapal di luar kepala 15.000 haddits, lengkap terinci dengan keterangan yang tidak sempat mereka catat.

Pengembaraannya
 alt
Tahun 210 H, Bukhari berangkat menuju Baitullah untuk menunaikan ibadah haji, disertai ibu dan saudaranya, Ahmad. Saudaranya yang lebih tua ini kemudian pulang kembali ke Bukhara, sedang dia sendiri memilih Mekah sebagai tempat tinggalnya. Mekah merupakan salah satu pusat ilmu yang penting di Hijaz. Sewaktu-waktu ia pergi ke Madinah. Di kedua tanah suci itulah ia menulis sebahagian karya-karyanya dan menyusun dasar-dasar kitab Al-Jami'as-Shahih dan pendahuluannya.

Ia menulis Tarikh Kabir-nya di dekat makam Nabi s.a.w. dan banyak menulis pada waktu malam hari yang terang bulan. Sementara itu ketiga buku tarikhnya, As-Sagir, Al-Awsat dan Al-Kabir, muncul dari kemampuannya yang tinggi mengenai pengetahuan terhadap tokoh-tokoh dan kepandaiannya bemberikan kritik, sehingga ia pernah berkata bahawa sedikit sekali nama-nama yang disebutkan dalam tarikh yang tidak ia ketahui kisahnya.

Kemudian ia pun memulai studi perjalanan dunia Islam selama 16 tahun. Dalam perjalanannya ke berbagai negeri, hampir semua negeri Islam telah ia kunjungi sampai ke seluruh Asia Barat. Diceritakan bahawa ia pernah berkata: "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir, dan Jazirah masing-masing dua kali, ke basrah empat kali, menetap di Hijaz (Mekah dan Madinah) selama enam tahun dan tak dapat dihitung lagi berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadith."

Pada waktu itu, Baghdad adalah ibu kota negara yang merupakan gudang ilmu dan ulama. Di negeri itu, ia sering menemui Imam Ahmad bin Hambal dan tidak jarang ia mengajaknya untuk menetap di negeri tersebut dan mencelanya kerana menetap di negeri Khurasan.

Dalam setiap perjalanannya yang melelahkan itu, Imam Bukhari senantiasa menghimpun hadith-hadith dan ilmu pengetahuan dan mencatatnya sekaligus. Di tengah malam yang sunyi, ia bangun dari tidurnya, menyalakan lampu dan menulis setiap masalah yang terlintas di hatinya, setelah itu lampu di padamkan kembali. Perbutan ini ia lakukan hampir 20 kali setiap malamnya. Ia merawi hadith dari 80.000 perawi, dan berkat ingatannya yang memang super jenius, ia dapat menghapal hadith sebanyak itu lengkap dengan sumbernya.

Kemasyhuran Imam Bukhari

Kemasyhuran Imam Bukhari segera mencapai bahagian dunia Islam yang jauh, dan ke mana pun ia pergi selalu di alu-alukan. Masyarakat hairan dan kagum akan ingatannya yang luar biasa. Pada tahun 250 H. Imam Bukhari mengunjungi Naisabur. Kedatangannya disambut gembira oleh para penduduk, juga oleh gurunya, az-Zihli dan para ulama lainnya.

Imam Muslim bin al-Hajjaj, pengarang kitab as-Shahih Muslim menceritakan: "Ketika Muhammad bin Ismail datang ke Naisabur, aku tidak pernah melihat seorang kepala daerah, para ulama dan penduduk Naisabur memberikan sambutan seperti apa yang mereka berikan kepadanya." Mereka menyambut kedatangannya dari luar kota sejauh dua atau tiga marhalah (± 100 km), sampai-sampai Muhammad bin Yahya az-Zihli berkata: "Barang siapa hendak menyambut kedatangan Muhammad bin Ismail besok pagi, lakukanlah, sebab aku sendiri akan ikut menyambutnya. Esok paginya Muhammad bin Yahya az-Zihli, sebahagian ulama dan penduduk Naisabur menyongsong kedatangan Imam Bukhari, ia pun lalu memasuki negeri itu dan menetap di daerah perkampungan orang-orang Bukhara. Selama menetap di negeri itu, ia mengajarkan hadith secara tetap. Sementara itu, az-zihli pun berpesan kepada para penduduk agar menghadiri dan mengikuti pengajian yang diberikannya. Ia berkata: "Pergilah kalian kepada orang alim yang saleh itu, ikuti dan dengarkan pengajiannya."

Imam Bukhari Difitnah

Tak lama kemudian terjadi fitnah terhadap Imam bukhari atas perbuatan orang-orang yang iri dengki. Mereka meniupkan tuduhannya kepada Imam Bukhari sebagai orang yang berpendapat bahawa "Al-Qur'an adalah makhluk." Hal inilah yang menimbulkan kebencian dan kemarahan gurunya, az-Zihli kepadanya, sehingga ia berkata: "Barang siapa berpendapat lafaz-lafaz Al-Qur'an adalah makhluk, maka ia adalah ahli bid’ahh. Ia tidak boleh diajak bicara dan majlisnya tidak boleh di datangi. Dan barang siapa masih mengunjungi majlisnya, curigailah dia." Setelah adanya ultimatum tersebut, orang-orang mulai menjauhinya.

Pada hakikatnya, Imam Bukhari terlepas dari fitnah yang dituduhkan kepadanya itu. Diceritakan, seorang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepadanya: "Bagaimana pendapat Anda tentang lafaz-lafaz Al-Qur'an, makhluk ataukah bukan?" Bukhari berpaling dari orang itu dan tidak mau menjawab kendati pertanyaan itu diajukan sampai tiga kali. Tetapi orang tersebut terus mendesaknya, maka ia menjawab: "Al-Qur'an adalah kalam Allah, bukan makhluk, sedangkan perbuatan manusia adalah makhluk dan fitnah merupakan bid’ah." Yang dimaksud dengan perbuatan manusia adalah bacaan dan ucapan mereka. Pendapat yang dikemukakan Imam Bukhari ini, yakni dengan membedakan antara yang dibaca dengan bacaan, adalah pendapat yang menjadi pegangan para ulama ahli tahqiq dan ulama salaf. Tetapi dengki dan iri adalah buta dan tuli.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahawa Bukhari perbah berkata: "Iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang. Al-Qur'an adalah kalam Allah, bukan makhluk. Sahabat Rasulullah SAW. yang paling utama adalah Abu Bakar, Umar, Usman kemudian Ali. Dengan berpegang pada keyakinan dan keimanan inilah aku hidup, aku mati dan dibangkitkan di akhirat kelak, insya Allah." Demikian juga ia pernah berkata: "Barang siapa menuduhku berpendapat bahawa lafaz-lafaz Al-Qur'an adalah makhluk, ia adalah pendusta."

Az-Zahli benar-benar telah murka kepadanya, sehingga ia berkata: "Lelaki itu (Bukhari) tidak boleh tinggal bersamaku di negeri ini." Oleh kerana Imam Bukhari berpendapat bahawa keluar dari negeri itu lebih baik, demi menjaga dirinya, dengan hrapan agar fitnah yang menimpanya itu dapat mereda, maka ia pun memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut.

Setelah keluar dari Naisabur, Imam Bukhari pulang ke negerinya sendiri, Bukhara. Kedatangannya disambut meriah oleh seluruh penduduk. Untuk keperluan itu, mereka mengadakan upacara besar-besaran, mendirikan kemah-kemah sepanjang satu farsakh (± 8 km) dari luar kota dan menabur-naburkan uang dirham dan dinar sebagai manifestasi kegembiraan mereka. Selama beberapa tahun menetap di negerinya itu, ia mengadakan majlis pengajian dan pengajaran hadith.

Tetapi kemudian badai fitnah datang lagi. Kali ini badai itu datang dari penguasa Bukhara sendiri, Khalid bin Ahmad az-Zihli, walaupun sebabnya timbul dari sikap Imam Bukhari yang terlalu memuliakan ilmu yang dimlikinya. Ketika itu, penguasa Bukhara, mengirimkan utusan kepada Imam Bukhari, supaya ia mengirimkan kepadanya dua buah karangannya, al-Jami' al-Shahih dan Tarikh. Imam Bukhari keberatan memenuhi permintaan itu. Ia hanya berpesan kepada utusan itu agar disampaikan kepada Khalid, bahawa "Aku tidak akan merendahkan ilmu dengan membawanya ke istana. Jika hal ini tidak berkenan di hati tuan, tuan adalah penguasa, maka keluarkanlah larangan supaya aku tidak mengadakan majlis pengajian. Dengan begitu, aku mempunyai alas an di sisi Allah kelak pada hari kiamat, bahawa sebenarnya aku tidak menyembunyikan ilmu." Mendapat jawaban seperti itu, sang penguasa naik pitam, ia memerintahkan orang-orangnya agar melancarkan hasutan yang dapat memojokkan Imam Bukhari. Dengan demikian ia mempunyai alas an untuk mengusir Imam Bukhari. Tak lama kemudian Imam Bukhari pun diusir dari negerinya sendiri, Bukhara.

Imam Bukhari, kemudian mendo'akan tidak baik atas Khalid yang telah mengusirnya secara tidak sah. Belum sebulan berlalu, Ibn Tahir memerintahkan agar Khalid bin Ahmad dijatuhi hukuman, dipermalukan di depan umum dengan menungang himar betina. Maka hidup sang penguasa yang dhalim kepada Imam Bukhari itu berakhir dengan kehinaan dan dipenjara.

Kewafatannya

Imam Bukhari tidak saja mencurahkan seluruh intelegensi dan daya ingatnnya yang luar biasa itu pada karya tulisnya yang terpenting, Shahih Bukhari, tetapi juga melaksanakan tugas itu dengan dedikasi dan kesalehan. Ia selalu mandi dan berdo'a sebelum menulis buku itu. Sebahagian buku tersebut ditulisnya di samping makan Nabi di Madinah.

Imam Durami, guru Imam Bukhari, mengakui keluasan wawasan hadith muridnya ini: "Di antara ciptaan Tuhan pada masanya, Imam Bukharilah agaknya yang paling bijaksana."

Suatu ketika penduduk Samarkand mengirim surat kepada Imam Bukhari yang isinya meminta ia supaya menetap di negeri mereka. Maka kemudian ia pergi untuk memenuhi permohonan mereka. Ketika perjalanannya sampai di Khartand, sebuah dsa kecil yang terletak dua farsakh sebelum Samarkand, dan desa itu terdapat beberapa familinya, ia pun singgah terlebih dahulu untuk mengunjungi mereka. Tetapi di desa itu Imam Bukhari jatuh sakit hingga menemui ajalnya.

Ia wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H. (31 Agustus 870 M), dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Sebelum meninggal dunia, ia berpesan bahawa jika meninggal nanti jenazahnya agar dikafani tiga helai kain, tanpa baju dalam dan tidak memakai sorban. Pesan itu dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Jenazahnya dikebumikan lepas dzuhur, hari raya Idul Fitri, sesudah ia melewati perjalanan hidup panjang yang penuh dengan berbagai amal yang mulia. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya.

Guru-gurunya

Pengembaraannya ke berbagai negeri telah mempertemukan Imam Bukhari dengan guru-guru yang berbobot dan dapat dipercaya, yang mencapai jumlah sangat banyak. Diceritakan bahawa dia menyatakan: "Aku menulis hadith yang diterima dari 1.080 orang guru, yang semuanya adalah ahli hadith dan berpendirian bahawa iman adalah ucapan dan perbuatan." Di antara guru-guru besar itu adalah Ali ibn al-Madini, Ahmad ibn Hanbal, Yahya ibn Ma'in, Muhammad ibn Yusuf al-Faryabi, Maki ibn Ibrahim al-Bakhi, Muhammad ibn Yusuf al-Baykandi dan Ibn Rahawaih. Guru-guru yang hadithnya diriwayatkan dalam kitab Shahih-nya sebanyak 289 orang guru.

Keutamaan dan Keistimewaan Imam Bukhari

Kerana kemasyhurannya sebagai seorang alim yang super jenius, sangat banyak muridnya yang belajar dan mendengar langsung hadithnya dari dia. Tak dapat dihitung dengan pasti berapa jumlah orang yang meriwayatkan hadith dari Imam Bukhari, sehingga ada yang berpendapat bahawa kitab Shahih Bukhari didengar secara langsung dari dia oleh sembilan puluh ribu (90.000) orang (Muqaddimah Fathul-Bari, jilid 22, hal. 204). Di antara sekian banyak muridnya yang paling menonjol adalah Muslim bin al-Hajjaj, Tirmidzi, Nasa'i, Ibn Khuzaimah, Ibn Abu Dawud, Muhammad bin Yusuf al-Firabri, Ibrahim bin Ma'qil al-Nasafi, Hammad bin Syakr al-Nasawi dan Mansur bin Muhammad al-Bazdawi. Empat orang yang terakhir ini merupakan yang paling masyhur sebagai perawi kitab Shahih Bukhari.

Dalam bidang kekuatan hafalan, ketazaman pikiran dan pengetahuan para perawi hadith, juga dalam bidang ilat-ilat hadith, Imam Bukhari merupakan salah satu tanda kekuasaan (ayat) dan kebesaran Allah di muka bumi ini. Allah telah mempercayakan kepada Bukhari dan para pemuka dan penghimpun hadith lainnya, untuk menghafal dan menjaga sunah-sunah Nabi kita Muhammad SAW. Diriwayatkan, bahawa Imam Bukhari berkata: "Saya hafal hadith di luar kepala sebanyak 100.000 buah hadith shahih, dan 200.000 hadith yang tidak shahih."

Mengenai kejeniusan Imam Bukhari dapat dibuktikan pada kisah berikut. Ketika ia tiba di Baghdad, ahli-ahli hadith di sana berkumpul untuk menguji kemampuan dan kepintarannya. Mereka mengambil 100 buah hadith, lalu mereka tukar-tukarkan sanad dan matannya (diputar balikkan), matan hadith ini diberi sanad hadith lain dan sanad hadith lain dinbuat untuk matan hadith yang lain pula. 10 orang ulama tampil dan masing-masing mengajukan pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan tentang hadith yang telah diputarbalikkan tersebut. Orang pertama tampil dengan mengajukan sepuluh buah hadith kepada Bukhari, dan setiap orang itu selesai menyebutkan sebuah hadith, Imam Bukhari menjawab dengan tegas: "Saya tidak tahu hadith yang Anda sebutkan ini." Ia tetap memberikan jawaban serupa sampai kepada penanya yang ke sepuluh, yang masing-masing mengajukan sepuluh pertanyaan. Di antara hadirin yang tidak mengerti, memastikan bahawa Imam Bukhari tidak akan mungkin mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan itu, sedangkan para ulama berkata satu kepada yang lainnya: "Orang ini mengetahui apa yang sebenarnya."

Setelah 10 orang semuanya selesai mengajukan semua pertanyaannya yang jumlahnya 100 pertanyaan tadi, kemudian Imam Bukhari melihat kepada penanya yang pertama dan berkata: "Hadith pertama yang anda kemukakan isnadnya yang benar adalah begini; hadith kedua isnadnya yang benar adalah beginii…"

Begitulah Imam Bukhari menjawab semua pertanyaan satu demi satu hingga selesai menyebutkan sepuluh hadith. Kemudian ia menoleh kepada penanya yang kedua, sampai menjawab dengan selesai kemudian menoleh kepada penanya yang ketiga sampai menjawab semua pertanyaan dengan selesai sampai pada penanya yang ke sepuluh sampai selesai. Imam Bukhari menyebutkan satu persatu hadith-hadith yang sebenarnya dengan cermat dan tidak ada satupun dan sedikitpun yang salah dengan jawaban yang urut sesuai dengan sepuluh orang tadi mengeluarkan urutan pertanyaanya. Maka para ulama Baghdad tidak dapat berbuat lain, selain menyatakan kekagumannya kepada Imam Bukhari akan kekuatan daya hafal dan kecemerlangan pikirannya, serta mengakuinya sebagai "Imam" dalam bidang hadith.

Sebahagian hadirin memberikan komentar terhadap "uji cuba kemampuan" yang menegangkan ini, ia berkata: "Yang mengagumkan, bukanlah kerana Bukhari mampu memberikan jawaban secara benar, tetapi yang benar-benar sangat mengagumkan ialah kemampuannya dalam menyebutkan semua hadith yang sudah diputarbalikkan itu secara berurutan persis seperti urutan yang dikemukakan oleh 10 orang penguji, padahal ia hanya mendengar pertanyaan-pertanyaan yang banyak itu hanya satu kali."Jadi banyak pemirsa yang hairan dengan kemampuan Imam Bukhari mengemukakan 100 buah hadith secara berurutan seperti urutannya si penanya mengeluarkan pertanyaannya padahal beliau hanya mendengarnya satu kali, ditambah lagi beliau membetulkan rawi-rawi yang telah diputarbalikkan, ini sungguh luar biasa.

Imam Bukhari pernah berkata: "Saya tidak pernah meriwayatkan sebuah hadith pun juga yang diterima dari para sahabat dan tabi'in, melainkan saya mengetahui tarikh kelahiran sebahagian besar mereka, hari wafat dan tempat tinggalnya. Demikian juga saya tidak meriwayatkan hadith sahabat dan tabi'in, yakni hadith-hadith mauquf, kecuali ada dasarnya yang kuketahui dari Kitabullah dan sunah Rasulullah SAW."

Dengan kedudukannya dalam ilmu dan kekuatan hafalannya Imam Bukhari sebagaimana telah disebutkan, wajarlah jika semua guru, kawan dan generasi sesudahnya memberikan pujian kepadanya. Seorang bertanya kepada Qutaibah bin Sa'id tentang Imam Bukhari, ketika menyatakan : "Wahai para penenya, saya sudah banyak mempelajari hadith dan pendapat, juga sudah sering duduk bersama dengan para ahli fiqh, ahli ibadah dan para ahli zuhud; namun saya belum pernah menjumpai orang begitu cerdas dan pandai seperti Muhammad bin Isma'il al-Bukhari."

Imam al-A'immah (pemimpin para imam) Abu Bakar ibn Khuzaimah telah memberikan kesaksian terhadap Imam Bukhari dengan mengatakan: "Di kolong langit ini tidak ada orang yang mengetahui hadith, yang melebihi Muhammad bin Isma'il." Demikian pula semua temannya memberikan pujian. Abu Hatim ar-Razi berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yang hafal hadith melebihi Muhammad bin Isma'il; juga belum pernah ada orang yang pergi dari kota tersebut menuju Iraq yang melebihi kealimannya."

Al-Hakim menceritakan, dengan sanad lengkap. Bahawa Muslim (pengarang kitab Shahih), datang kepada Imam Bukhari, lalu mencium antara kedua matanya dan berkata: "Biarkan saya mencium kaki tuan, wahai maha guru, pemimpin para ahli hadith dan dokter ahli penyakit (ilat) hadith." Mengenai sanjungan diberikan ulama generasi sesudahnya, cukup terwakili oleh perkataan al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan laut tak bertepi."

Imam Bukhari adalah seorang yang berbadan kurus, berperawakan sedang, tidak terlalu tinggi juga tidak pendek; kulitnya agak kecoklatan dan sedikit sekali makan. Ia sangat pemalu namun ramah, dermawan, menjauhi kesenangan dunia dan cinta akhirat. Banyak hartanya yang disedekahkan baik secara sembunyi maupun terang-terangan, lebih-lebih untuk kepentingan pendidikan dan para pelajar. Kepada para pelajar ia memberikan bantuan dana yang cukup besar. Diceritakan ia pernah berkata: "Setiap bulan, saya berpenghasilan 500 dirham,semuanya dibelanjakan untuk kepentingan pendidikan. Sebab, apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal."

Imam Bukhari sangat hati-hati dan sopan dalam berbicara dan dalam mencari kebenaran yang hakiki di saat mengkritik para perawi. Terhadap perawi yang sudah jelas-jelas diketahui kebohongannya, ia cukup berkata: "Perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam diri tentangnya." Perkataan yang tegas tentang para perawi yang tercela ialah: "Hadithnya diingkari."

Meskipun ia sangat sopan dalam mengkritik para perawi, namun ia banyak meninggalkan hadith yang diriwayatkan seseorang hanya kerana orang itu diragukan. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahawa ia berkata: "Saya meninggalkan 10.000 hadith yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan, dan meninggalkan pula jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatkan perawi yang dalam pandanganku, perlu dipertimbangkan."

Selain dikenal sebagai ahli hadith, Imam Bukhari juga sebenarnya adalah ahli dalam fiqh. Dalam hal mengeluarkan fatwa, ia telah sampai pada darjat mujtahid mustaqiil (bebas, tidak terikat pendapatnya pada madzhab-madzhab tertentu) atau dapat mengeluarkan hukum secara sendirian. Dia mempunyai pendapat-pendapat hukum yang digalinya sendiri. Pendapat-pendapatnya itu terkadang sejalan dengan madzhab Abu Hanifah, terkadang sesuai dengan Madzhab Syafi'i dan kadang-kadang berbeda dengan keduanya. Selain itu pada suatu saat ia memilih madzhab Ibn Abbas, dan disaat lain memilih madzhab Mujahid dan 'Ata dan sebagainya. Jadi kesimpulannya adalah Imam Bukhari adalah seorang ahli hadith yang ulung dan ahli fiqh yg berijtihad sendiri, kendatipun yang lebih menonjol adalah setatusnya sebagai ahli hadith, bukan sebagai ahli fiqh.

Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang alim, ia juga tidak melupakan kegiatan lain yang dianggap penting untuk menegakkan Dinul Islam. Imam Bukhari sering belajar memanah sampai mahir, sehingga dikatakan bahawa sepanjang hidupnya, ia tidak pernah luput dalam memanah kecuali hanya dua kali. Keadaan itu timbul sebagai pengamalan sunah Rasul yang mendorong dan menganjurkan kaum Muslimin belajar menggunakan anak panah dan alat-alat perang lainnya. Tujuannya adalah untuk memerangi musuh-musuh Islam dan mempertahankannya dari kejahatan mereka.

Karya-karya Imam Bukhari

Di antara hasil karya Imam Bukhari adalah sebagai berikut :

·         Al-Jami' as-Shahih (Shahih Bukhari).
·         Al-Adab al-Mufrad.
·         At-Tarikh as-Sagir.
·         At-Tarikh al-Awsat.
·         At-Tarikh al-Kabir.
·         At-Tafsir al-Kabir.
·         Al-Musnad al-Kabir.
·         Kitab al-'Ilal.
·         Raf'ul-Yadain fis-Salah.
·         Birril-Walidain.
·         Kitab al-Asyribah.
·         Al-Qira'ah Khalf al-Imam.
·         Kitab ad-Du'afa.
·         Asami as-Sahabah.
·         Kitab al-Kuna.


 

Sekilas Tentang Kitab AL-JAMI' AS-SHAHIH (Shahih Bukhari)

Diceritakan, Imam Bukhari berkata: "Aku bermimpi melihat Rasulullah SAW.; seolah-olah aku berdiri di hadapannya, sambil memegang kipas yang kupergunakan untuk menjaganya. Kemudian aku tanyakan mimpi itu kepada sebahagian ahli ta'bir, ia menjelaskan bahawa aku akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan dari hadith Rasulullah SAW. Mimpi inilah, antara lain, yang mendorongku untuk melahirkan kitab Al-Jami' as-Shahih."

Dalam menghimpun hadith-hadith shahih dalam kitabnya, Imam Bukhari menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ilmiah dan sah yang menyebabkan keshahihan hadith-hadithnya dapat dipertanggungjawabkan. Beliau telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneliti dan menyelidiki keadaan para perawi, serta memperoleh secara pasti keshahihan hadith-hadith yang diriwayatkannya. Beliau senantiasa membanding-bandingkan hadith-hadith yang diriwayatkan, satu dengan yang lain, menyaringnya dan memlih has mana yang menurutnya paling shahih. Sehingga kitabnya merupakan batu uji dan penyaring bagi hadith-hadith tersebut. Hal ini tercermin dari perkataannya: "Aku susun kitab Al-Jami' ini yang dipilih dari 600.000 hadith selama 16 tahun." Dan beliau juga sangat hati-hati, hal ini dapat dilihat dari pengakuan salah seorang muridnya bernama al-Firbari menjelaskan bahawa ia mendengar Muhammad bin Isma'il al-Bukhari berkata: "Aku susun kitab Al-Jami' as-Shahih ini di Masjidil Haram, dan tidaklah aku memasukkan ke dalamnya sebuah hadith pun, kecuali sesudah aku memohonkan istikharoh kepada Allah dengan melakukan salat dua rekaat dan sesudah aku meyakini betul bahawa hadith itu benar-benar shahih."

Maksud pernyataan itu ialah bahawa Imam Bukhari mulai menyusun bab-babnya dan dasar-dasarnya di Masjidil Haram secara sistematis, kemudian menulis pendahuluan dan pokok-pokok bahasannya di Rawdah tempat di antara makan Nabi SAW. dan mimbar. Setelah itu, ia mengumpulkan hadith-hadith dan menempatkannya pada bab-bab yang sesuai. Pekerjaan ini dilakukan di Mekah, Madinah dengan tekun dan cermat, menyusunnya selama 16 tahun.

Dengan usaha seperti itu, maka lengkaplah bagi kitab tersebut segala faktor yang menyebabkannya mencapai kebenaran, yang nilainya tidak terdapat pada kitab lain. Kerananya tidak menghairankan bila kitab itu mempunyai kedudukan tinggi dalam hati para ulama. Maka sungguh tepatlah ia mendapat predikat sebagai "Buku Hadith Nabi yang Paling Shahih."

Diriwayatkan bahawa Imam Bukhari berkata: "Tidaklah ku masukkan ke dalam kitab Al-Jami' as-Shahih ini kecuali hadith-hadith yang shahih; dan ku tinggalkan banyak hadith shahih kerana khawatir membosankan."

Kesimpulan yang diperoleh para ulama, setelah mengadakan penelitian secara cermat terhadap kitabnya, menyatakan bahawa Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya selalu berpegang teguh pada tingkat keshahihan yang paling tinggi, dan tidak turun dari tingkat tersebut kecuali dalam beberapa hadith yang bukan merupakan materi pokok dari sebuah bab, seperti hadith mutabi dan hadith syahid, dan hadith-hadith yang diriwayatkan dari sahabat dan tabi'in.

Jumlah Hadith Kitab Al-Jami'as-Shahih (Shahih Bukhari)

Al-'Allamah Ibnus-Salah dalam Muqaddimah-nya menyebutkan, bahawa jumlah hadith Shahih Bukhari sebanyak 7.275 buah hadith, termasuk hadith-hadith yang disebutnya berulang, atau sebanyak 4.000 hadith tanpa pengulangan. Perhitungan ini diikuti oleh Al-"Allamah Syaikh Muhyiddin an-Nawawi dalam kitabnya, At-Taqrib.

Selain pendapat tersebut di atas, Ibn Hajar di dalam muqaddimah Fathul-Bari, kitab syarah Shahih Bukhari, menyebutkan, bahawa semua hadith shahih mawsil yang termuat dalam Shahih Bukhari tanpa hadith yang disebutnya berulang sebanyak 2.602 buah hadith. Sedangkan matan hadith yang mu'alaq namun marfu', yakni hadith shahih namun tidak diwasalkan (tidak disebutkan sanadnya secara sambung-menyambung) pada tempat lain sebanyak 159 hadith. Semua hadith Shahih Bukhari termasuk hadith yang disebutkan berulang-ulang sebanyak 7.397 buah. Yang mu'alaq sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi' sebanyak 344 buah hadith. Jadi, berdasarkan perhitungan ini dan termasuk yang berulang-ulang, jumlah seluruhnya sebanyak 9.082 buah hadith. Jumlah ini diluar haits yang mauquf kepada sahabat dan (perkataan) yang diriwayatkan dari tabi'in dan ulama-ulama sesudahnya.(aah) SuaraMedia.Com

[sim] INFO : Islam dan Matematik


Oleh Faris Amudi 


Matematik tidak hanya memiliki nilai kebenaran bukti tapi juga nilai keindahan yang agung. Saya kagum dengan ungkapan Bertrand Russel mengenai matematik, “Suatu keindahan, bagai ukiran, tanpa memohon belas kasih bantuan alam, tanpa keindahan muzik yang menjerat dan memikat, keindahannya murni dan agung, mampu menuju kesempurnaan, sungguh merupakan seni teragung yang pernah dimiliki oleh seni itu sendiri.”


Kemudian saya tertegun dengan ulasan St Augustine, pemikir Kristian terkemuka abad pertengahan, “Pemeluk Kristian yang baik dan taat harus menghindari ahli Matematik. Bahaya besar telah tiba kerana para ahli Matematik telah mengadakan akad dengan syaitan untuk menggelapkan jiwa manusia dan mengurungnya dalam ikatan neraka.”


Tak kalah garang, para hakim agung Rom membuat slogan hukum, “Dalam mempelajari geometri, ilmu yang tercela dan terkutuk seperti matematik adalah haram hukumnya.”
Dua belas abad kemudian, Ahmad Sirhindi menjuluki ahli matematik sebagai orang idiot dan para pemujanya lebih tolol dan hina kerana dia mengira bahawa matematik dan mempelajari matematik tidak ada manfaatnya untuk kehidupan manusia kelak di akhirat nanti.
Kecaman keras terhadap matematik ini terjadi pada zaman medieval yang terkenal obscure, dogmatic, dan irrasional. George Sarton membahagi History of Science dalam beberapa zaman, setiap zaman berasosiasi pada seorang pemikir ternama, dan berakhir pada setiap setengah abad. Dari 450 BC sampai 400 BC adalah era Plato, dari 400 sampai 350 BC adalah era Aristotle, dan seterusnya.


750 M sampai 1100 M adalah merupakan zaman di mana dalam kurun 350 tahun secara keseluruhan peradaban dan ilmu dikuasai oleh dunia Islam, zaman yang tak terkalahkan secara berturut-turut muncul nama-nama dari Jabir, al-Khawarizmi, ar-Razi, al-Mas’udi, al-Wafa, al-Biruni. dan Umar Khayyam. Dan hanya setelah abad ke-11 M barulah muncul nama-nama seperti Gerard dan Roger Bacon. Tapi kehormatan atas ilmu masih disandang ulama-ulama Muslim dalam kurun dua abad berikutnya yaitu Ibn Rushd, Nashiruddin at-Thusi, dan Ibnu Nafis.
Namun setelah 1350 M umat Islam tenggelam dalam samudra dogmatik yang hanya memunculkan beberapa ilmuwan handal pada abad 15 M.
Sejarah mengungkapkan fakta bahawa kepintaran saintifik selalu diiringi dengan perkembangan matematik. Pada kenyataanya penemuan-penemuan matematik telah memuluskan jalan menuju kemajuan menakjubkan dalam sejarah ilmu dan teknologi. Tidak ada satu negara pun yang pernah mencapai kejayaannya tanpa penguasaan matematik. Ketika umat Islam mendominasi dunia sains, mereka sangat hebat dalam matematik.
Musa Al-Khawarizmi (780-850 M) merupakan salah satu dari scientific minds of Islam, yang mempunyai pengaruh dalam pemikiran Matematik lebih dari ilmuwan abad pertengahan manapun. Dia tidak hanya menyusun buku aritmetik, namun juga jadual-jadual astronomi. Magnum opus-nyaHisab al-Jabr wa-l-Muqabalah telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan digunakan selama empat abad sebagai buku panduan utama dalam mata kuliah aljabar di universitas-universitas terkemuka di seluruh Eropah.


Dengan mengenalkan jumlah yang tidak diketahui kemudian menemukannya, aljabar pemula bagi berbagai penemuan; the be-all dan end-all dari semua ilmu sains.
Penyair ternama dan juga ahli matematik yang handal, Omar Khayyam (1048-1122 M) dan Nashiruddin at-Thusi (1201-1274 M) menunjukkan bahawa setiap pembesaran rasio, yang sepadan mahupun tidak, adalah bilangan, rasional mahupun irrasional. Dan teori tersebut kemudian secara pelan dan lambat menuju kesempurnaannya disaat bermulanya zaman renaissans di Eropah.
Iqbal, pemikir kenamaan asal Pakistan memuji at-Thusi kerana telah melontarkan pertanyaan terhadap postulat Euclidean atas pararelisme. Omar Khayyam merupakan ilmuwan pertama yang membuktikan bilangan dari teori geometri bukan-Euclidean yang nantinya ditemukan olehBolyai-Lobachevsky, Riemann, dan Gauss secara terpisah selama pertengahan abad 19 M.
Omar Khayyam telah mendahului sejak 7 abad sebelum mereka, yang mana di kemudian hari, Einstein menggunakan geometri bukan-Euclidean untuk mengantarkannya pada “dunia baru” dalam bidang sains. Tidak ada petunjuk dan rumusan yang tidak dipecahkan oleh Umar Khayyam. Beliau juga mulai menggunakan grafik untuk mengkombinasi aljabar dan geometri untuk membuktikan persamaan kubik.
Pasti akan selalu diingat bahawasannya seorang geliga bernama Descartes yang kemudian memperagakan the tour de force dari kombinasi aljabar dan geometri, bersamaan dengan penemuan filsafat barunya dengan diktumnya yang terkenal, “cogito ergo sum”.
Belum ada lagi pemikir dunia Muslim yang mengikuti jejak Umar Khayyam dan menguatkan rasionalisme, kerana Imam Ghazali telah “terlanjur” menulis Tahafutul Falasifah. Memang, Ibnu Rushd kemudian juga menulis Tahafut at-Tahafut. Namun sayangnya dunia Muslim menolaknya, sebaliknya orang Eropah berebut mengambilnya. Orang Eropah menjadi averoist; pengikut setia Ibn Rushd. Al-Biruni sukses dengan the idea of function, yang mana menurut Spangler, adalah simbol barat yang mana tidak ada peradaban lain yang bisa memberikannya walaupun hanya sekedar petunjuk dan gambaran. Idea fungsi yang dilontarkan al-Biruni mengenalkan konsep inter-dependence dan gerakan, melihat dunia sebagai sebuah kumpulan proses inter-dependence.


Konsep ini merupakan konsep dialektik. Namun lagi-lagi disayangkan bahawa umat Islam tidak boleh mengembangkan embrio yang pintar tersebut, dan akhirnya konsep tersebut beku selama berabad-abad kerana umat Islam terbuai dalam lantunan dogmatisme dan ketidakrasionalan. Embrio tersebut baru muncul dan lahir kembali tatkala tersentuh oleh peradaban barat, sungguh ironis. Ide yang dinamik tidak akan pernah maju dalam lingkungan masyarakat yang statis.
Akhirnya, pada abad ke 17 M, secara tragik namun desisif, keagungan sains berputar “melawan” dunia Muslim, sungguh sayang.
Geometri Descartes diterbitkan pada tahun 1637 M. Ahmad Sirhindi meninggal pada tahun 1624 M, namun dia sudah terlanjur mengutuk matematik dengan ungkapan yang tegas dan lugas. Dengan mengecam matematik, kita telah melangkah jauh keluar dari barisan ilmu sains dan teknologi.
Satu per lapan dari ayat-ayat Al-Qur’an menekankan tadabbur, tafakkur, dan ta’aqqul. Implikasinya adalah bahawasanya Al-Qur’an menjunjung tinggi keagungan akal. Tatkala kita menolak akal dengan mudah kita akan menjadi korban obscurantism dan dogmatisme. Paradigma kita masih lagi seperti Zaman Pertengahan Eropah. Islam telah menjalani transformasi dari revolusi aljabar menuju stagnasi aritmetik.
Tidak akan pernah berkembang matematik dan ilmu sains serta teknologi kecuali apabila dan hingga weltanshauung kita telah bersandar pada asas tafakkur, tadabbur, dan menjadikan ta’aqqul sebagai penjaga “pintu masuk” dunia Islam.


Islam bukanlah sistem yang tertutup sebagaimana pandangan kaum ortodoks. Kerana hal tersebut malah akan mencoreng citra Islam sebagai agama yang universal “rahmatan lil ‘alamin”. Islam adalah keimanan dimana Tuhan menyediakan manusia sesuatu yang baru, pada tiap paginya, “sarapan” yang bisa menjadi penyelesai masalah bagi berbagai permasalah-permasalahan baru yang muncul saat itu.


Sebagaimana yang telah tertera dalam Al-Qur’an, setiap masa memiliki kemuliaanya. Dan pada akhirnya, Islam telah menghubungkan dirinya kepada keagungan Tuhan dan di akhir yang lain kepada diversity of humankind (keberagaman manusia). Di sini, pluralisme adalah merupakan kekuatan dinamiknya.

__._,_.___

[sim] INFO : Penemuan Islam Membuka Mata Dunia


Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham, adalah seorang ilmuan islam penemu kamera obscura. Pada akhir abad ke-10 M,  al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. (SuaraMedia News)


Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham, adalah seorang ilmuan islam penemu kamera obscura. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. (SuaraMedia News)
Surat kabar terkemuka di Inggris, The Independent  pada edisi 11 Maret 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ''Bagaimana para inventor muslim mengubah dunia.''  The Independent menyebut sekitar 20 penemuan penting para ilmuwan Muslim yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera  merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M,  al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai ''ruang gelap''. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.alt

"Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),'' ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul  The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz's perspective.

Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk  Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun  Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau  kamar gelap.

Bradley Steffens dalam karyanya berjudul  Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa  Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. "Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura," papar Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Setelah itu,  penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535–1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 - 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).

Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada  1665 M.  Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.

Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya - yang dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti perkembangan teknologi.

Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran kinerja. Pada Perang Dunia  II kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia. 

Peradaban dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia.  Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.


Sejarah Sang Penemu Kamera Obscura

Tahukah Anda, kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, yakni  qamara. Istilah itu muncul berkat kerja keras al-Hatham. Bapak fisika modern itu   terlahir dengan nama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham di Kota Basrah, Persia, saat Dinasti Muwaih dari Persia menguasai Kekhalifahan Abbasiyah.

Sejak kecil al-Haitham dikenal berotak encer. Ia  menempuh pendidikan pertamanya di tanah kelahirannya. Beranjak dewasa ia merintis kariernya sebagai pegawai pemerintah di Basrah. Namun, Al-Haitham lebih tertarik untuk menimba ilmu dari pada menjadi pegawai pemerintah. Setelah itu, ia merantau ke Ahwaz dan metropolis intelektual dunia saat itu yakni kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir.

Al-Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar yang didirikan Kekhalifahan Fatimiyah. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat.

Secara serius dia mengkaji dan mempelajari seluk-beluk ilmu optik. Beragam teori tentang ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.

Dalam salah satu kitab yang ditulisnya, Alhazen - begitu dunia Barat menyebutnya - juga menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi.alt

Keberhasilan lainnya yang terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan manusia secara detail. Tak heran, jika 'Bapak Optik' dunia itu mampu memecahkan rekor sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Hebatnya lagi, ia mampu menjelaskan secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.

Teori yang dilahirkannya juga mampu mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haytham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia. Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas di Spanyol dengan membuat kaca mata.

Dalam buku lainnya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul  Light On Twilight Phenomena, al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

Menurut Al-Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Al-Haitham juga mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab  al-Manazhir , tidak diketahui lagi keberadaannya. Orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.(rpb) SuaraMedia.Com

Saturday, December 12, 2009

Dr Fauziah menulis lagi...

email diterima pada 10.12.2009


assalamualaikum,
salam sejahtera utk semua sahabat...
terima kasih di atas maklumbalas dan sokongan yang diberikan utk saya terus menulis. cerita saya bukanlah cerita luarbiasa..cerita biasa dalam kehidupan.tapi tujuan saya menulis adalah utk memberitahu pelajar2 saya dan mereka yg memerlukan motivasi..ketika diri hampir rebah..ketika semangat makin lemah..ketika perjuangan kelihatan semakin goyah.

berbalik kepada cerita kematian adik kesayangan Mohd Shahrom pada tahun 1999, ia memang banyak dialami oleh pelajar2 yang berada di luar negara.tapi bagi saya ia bukan kesedihan biasa. kenapa?
saya anak sulung drpd 11 adik beradik, 6 perempuan dan 5 lelaki. pd tahun 1976, ketika saya berusia 9 tahun saya kehilangan seorang adik perempuan kerana demam panas. saya berpeluang mencium dahi adik waktu itu. tahun 1983, saya kehilangan seorang adik lelaki yang baru dilahirkan.waktu saya di asrama sek.men.agama P al-Mashoor, penang. saya tidak diberitahu pun adik saya meninggal dunia. pada tahun 1986, ketika saya belajar di Nilam Puri, kelantan..saya kehilangan seorang lagi adik lelaki yang berusia 10 tahun.Adik saya meninggal kerana lemas di sungai di Nibong Tebal. saya mengamblik penerbangan dari Kota Bharu ke Alor Setar, kerana tidak ada tiket ke pulau pinang. bila saya sampai di rumah..jenazah telah dikebumikan.hajat utk menatap wajah adik saya mohd nasir tidak kesampaian. sebab itu..bila adik lelaki bongsu saya meninggal pada tahun 1999 ketika saya di UK...kesedihan saya menjadi kesedihan yang teramat sangat. peristiwa lama berulang lagi..saya tidak dapat melihat dan menghantar jenazah adik ke tempat persemadian. kalau ditanya apa perasaan saya hari ini..saya hanya mampu mengucapkan satu ayat..."kerinduan terhadap adik2 saya yg telah pergi tidak pernah berpenghujung..." Hinggakan saya tidak mampu lagi menziarahi pusara mereka.
bukan tidak berani menghadapi kenyataan...tapi tak sanggup mengenang lagi kesedihan masa silam.

Thn 2000, saya mencuba bersungguh utk siapkan thesis saya...peringkat menganalisa data2 yang diperolehi dari kajian di Malaysia. Januari 2000 saya menerima kunjungan tetamu dari Malaysia.seorang sahabat dari UKM yg datang bersama suaminya. Kami keluar utk makan malam di rumah kawan tak jauh dari rumah sewa saya. Pukul 8.30 malam kami pulang kerumah. waktu melangkah masuk ke dalam rumah, saya merasakan ada sesuatu yg tidak kena..bila sampai ke ruang tamu, saya lihat semua barang2 berselarakan di atas lantai. Rumah sewa kami dicerobohi dan perompak yang memecah masuk rumah saya..mengambil barang2 yang pang berharga buat saya. bukan emas, kerana saya tak punya emas permata. tapi komputer, desktop, laptop..printer..semua yang amat penting utk pelajar2 phd. saya terduduk...nak menangis tapi tak berair mata. utk memaki perompak2 itu pun saya tak mampu..Yang saya ingat, saya cuma berdoa, Ya Allah, berikanlah pengajaran kepada manusia2 yang mengambil barang2ku..sehingga mereka tidak akan mengulangi kesalahan ini terhadap org lain."
itulah doa saya. dalam keadaan bertungkus lumus ingin menyiapkan secepat mungkin tesis phd..saya diuji dgn uijian ini.
utk membeli komputer baru, bukan mudah terutama ketika ekonomi gawat. suami pun bercuti tanpa gaji....utk meminta kepada ibubapa tak mungkin kerana keluarga saya bukan org senang. tetapi Allah itu Maha Pemurah, seorang kawan saya di Univ of Manchester memberikan sebuah komputer lamanya kepada saya. Kawan2 di Manchester mungkin pernah dengar nama Ahmad Sofi dan isterinya Salina.. (Sofi pensyarah USM tapi bekerja sebagai arkitek di Manchester).
Tak terbalas budi baik baik mereka...hanya Allah saja yang dapat membalas budi baik mereka.

Bayangkanlah..menggunakan komputer yang sudah agak lama, tentu mengambil masa...tapi saya selalu yakin dgn rahmat Allah. September 2000, suami dipanggil pulang bertugas kerana cutinya telah habis. Diikutkan hati, saya tak mahu pulang ke Malaysia kerana ingin cepat siapkan tesis. tapi difikirkan balik, suami saya telah berkorban selama 3 tahun utk saya. Biarlah kali ini saya pula berkorban utk dia. Akhirnya kami pulang ke Malaysia..menghadapi cabaran baru di tanahair sendiri..supervisor berkali-kali mengingatkan saya.."make sure you'll finish your thesis, and please come back for your viva" - pastikan awak siapkan tesis awak, dan datang semula utk bentangkan hasil kajian awak"

cabaran di Malaysia lebih hebat kerana di sini tanggungjawab kita lebih besar.kepada keluarga sendiri, kepada saudara mara dan lain2. Genap 4 tahun, thesis saya belum dapat disiapkan..Menjadi polisi universiti..jika gagal siapkan phd dlm masa 4 tahun biasiswa ditamatkan. masih lagi boleh bernafas... selepas 4 tahun 6 bulan...gaji saya pula dihentikan.dari Jun 2002 hingga jun 2003,,saya tidak punya gaji walau sesen pun. ketika itu saya bergantung sepenuhnya kepada simpanan yang bukannya banyak. bergantung kepada gaji suami. peritnya ya Allah...baru saya tahu bagaimana perasaan isteri yang tidak bekerja.tidak punya pendapatan sendiri..terpaksa bergantung kepada apa yang diberikan oleh suami semata-mata. Dalam kepayahan dan keperitan, saya cuba juga utk menyiapkan tesis. Anak-anak mula bersekolah..dan kesibukan saya juga bertambah. apatah lagi anak sulung saya banyak ketinggalan dalam pelajaran.Tumpuan perlu diberikan utknya yang telah berkorban utk saya...

April 2002..saya bersalin anak ke empat.seorang lagi anak lelaki... Melihat wajah anak-anak saya merasakan makin kuat azam utk menyudahkan thesis. dan saya pernah berjanji... saya mesti siapkan tesis sebagai hadiah utk arwah datuk saya yg kembali ke rahmatullah pada bulan Jun 2002..Datuk (Tok wan) lah yng menjadi sumber inspirasi saya. yang mengajar saya..erti loving, sharing dan caring..April 2003, thesis saya siap dan dihantar kepada supervisor di UK yang selalu menulis nota kecil tiap kali memulangkan kerja saya yg diperiksanya.."My daughter..you can do it.Don't worry"

Akhirnya 8hb Jun 2003, saya terbang sekali lagi ke UK utk mebentangkan hasil kajian saya. sejujurnya, waktu itu saya ke sana denga sedikit duit yang dibekalkan suami, duit yang dipinjamkan oleh sahabat setia saya Dr Ramizah..dan ketua jabatan saya waktu itu Dr Shafai.,di sana saya menumpang rumah kawan saya Dr Fadhil pensyarah USM dan isterinya kak Ani, orang Baling. mereka lah yang menjaga makan minum saya selama saya di sana. Sahabat saya Adlina, anak kepada bekas TMB Kelantan..ustaz abdul halim dan suaminya Fauzi menghantar saya ke universiti pada 12hb Jun 2003. sebelum memulakan pembentangan, saya menunaikan solat zohor di surau universiti. Doa saya hanya satu.."Ya Allah, selama hidupku ini, daku telah diuji dengan berbagai2 dugaan. Daku tidak bernah bersungut terhadap ujianMu ya Allah.Andaikata, sikap tidak bersungut itu Kau terima sebagai amalan yang soleh..daku mohon padaMu ya Allah...permudahkan lah urusanku ini ya Allah."

adlina menghantar hingga ke muka pintu bilik pembentangan akan dibuat.saya masih ingat dia menggenggam erat tangan saya dan berkata.."Kak fauziah, you can do it." Sempat memohon restu drpd supervisor saya Dr Ibrahim Surty..dia berkata.My daugher..do your best." 45 minit bersoal jawab..menghuraikan apa yang ditanya dan mempertahan kenapa saya memilih tajuk yang agak kolot...Agricultural Law.., saya diminta tunggu di luar sekejab. saya keluar dan menanti di bilik supervisor, dia tahu betapa resahnya saya. tapi memberitahu dia..semuanya berjalan lancar.semua soalan telah saya jawab dengan tenang. kemudian saya dipanggil masuk semula. Dr mahdy Zahra dari University of caledonian selaku external examiner, berkata, Sister fauziah..we have discussed and we have agreed to confer you a doctorate for your work.Now you are Dr Fauziah,, but you need to do a minor correction." Saya ingin menangis kegembiraan, tetapi waktu itu tidak ada airmata yang keluar..betapa saya mengharapkan dapat memeluk suami dan anak2 waktu itu.juga ibubapa di kampung utk berkongsi kegembiraan... Saya keluar dan terus mendapatkan dr Surty dan Adlina..berkongsi berita gembira...slepas hampir 5 tahun berjuang.....

Tesis saya bukan yang terbaik..tidak mendapat anugerah apa pun, tetapi anugerah yang saya dapat ialah pengalaman yang tak akan dapat dibeli oleh sesiapa pun...pengalaman yg mengajar kita bahawa hidup ini penuh pengorbanan...perlu ada kesabaran dan ketabahan. dan kita tidak mungkin berjaya tanpa sokongan dn bantuan insan lain...
saya sambung sedikit lagi selepas ini....

Friday, December 11, 2009

Saturday, December 5, 2009

[sim] Kisah keluarga A oleh Dr Fauziah


Nota:
Satu catatan yang menarik, bukan kerana pasal pologami tetapi kerana keiklasan hati orang diceritakan dan orang yang mencerita yaitu Dr Fauziah, saya rasa insaf melihat keiklasan dan ketakwaan hamba2 ALLAH ini. 

assalamualaikum..

 izinkan saya bercerita tentang ustaz A dan isterinya hajjah A yang saya pernah cerita dalam email yang dulu .(tentang pahala bacaan Quran kepada si mati)
 
semasa saya di tingkatan satu (tahun 1980), kawan saya N selalu menerima kunjungan daripada ayahnya (Allahyarham ustaz A) dan ibunya (Allahyarhamah Hajjah A) pada hujung minggu. Minggu berikutnya ayahnya akan datang dengan seorang wanita lain, yang lebih muda daripada ibunya Hajjah A. Berselang-seli N menerima kunjungan daripada ayah dan dua wanita ini.
 
kami bertanya pada N.."yang muda tu sapa N?". Dia menjawab, emak muda aku. Terkejut juga, dan dia menjelaskan ayahnya Ustaz A dah lama bernikah dengan isteri muda tu. sejak kawan saya berumur 8 tahun.maknanya, waktu itu ibunya telah bermadu dengan wanita muda itu hampir 6 tahun. kami bertanya lagi, mak hang tak cemburu ka?" N kemudiannya memberitahu ibunya dan isteri muda itu tinggal serumah sejak 6 tahun lalu. Serumah? kami semua terkejut.
N memberitahu kami, dia pernah bertanya kepada ibunya, apakah ibunya tidak cemburu pada isteri muda ayahnya?
Kata N..ibunya menjawab." Wanita mana yang tidak ada perasaan cemburu. wanita mana yang suka dimadukan? Memang emak pernah rasa cemburu.memang emak pernah rasa marah pada ayah hang." Tapi macamana emak boleh bertahan? tanya N. Ibunya menjawab.."Kerana emak yakin bahawa emak akan mendapat payung emas di syurga nanti. dan kerana emak tahu ayah memang berhak menikah lain"
 Bertuahnya menjadi wanita seperti Hajjah Aishah..keyakinannya pada Allah dan Rasul, pada apa yang dijanjikan oleh Allah utk wanita yang membenarkan suaminya menikah lagi..
 
selama 5 tahun..saya melihat kemesraan di antara ustaz A, isterinya Hajjah A dan isteri keduanya R. saya masih ingat, ada ketikanya, ustaz A datang bersama kedua-dua isterinya utk melawat N di asrama. sewaktu saya dan N di UM, saya mendapat berita ayahnya ustaz A telah kembali ke rahmatullah. meninggalkan 5 anak bersama isteri prtama dan seorang anak daripada perkahwinan kedua. selepas ustaz A meninggal dunia, kedua-dua isteri ini masih tinggal bersama. dan satu hari ada orang masuk meminang isteri kedua. Tetapi wnita ini berkata, 'tanyalah hajjah A dan anak2nya. jika mereka menerima lamaran ini, maka saya akan terima.'
 
Lamaran tersebut ditolak oleh anak-anak Hajjah A (anak2 isteri pertama). abang2 kawan saya seramai 4 org itu memberitahu org yang datang meminang.. "minta maaf, kami masih mampu menjaga ibu kami dan makcik R. Biarlah dia hidup bersama-sama kami. Makcik adalah amanah daripada arwah ayah.." Dan rombongan meminang itu pulang dengan hampa tapi penuh tandatanya. "Bagaimana Allahyarham Ustaz A dan isterinya Hajjah A..mendidik anak2 mereka, supaya menghormati ibu dan madu ibu mereka."
 
cerita istimewa ini meninggalkan kesan yang mendalam dalam hati dan hidup saya.termasuk cara saya berfikir. sehingga hari ini saya belum pernah mengatakan saya menentang poligami. tapi saya menentang ketidak adilan suami yang berpoligami. saya paling benci pada lelaki yang menceraikan isteri pertama kerana ingn bernikah lain. saya juga tidak suka wanita yang meminta cerai hanya kerana suaminya ingin bernikah lain . dan saya juga paling benci dengan wanita yang ingin berkahwin dengan suami orang tetapi meminta isteri pertama diceraikan.
kenapa kita perlu melabel suami yang berpoligami sebagai curang? sekurang2nya suami yang ingin bernikah lain tidak curang..tidak menyimpan wanita simpanan. suami ini hanya mahu menjalani hidupnya dengan cara yang halal. kenapa kita menentang hukum yang diturunkan oleh Allah?
 
mungkin ada yang mencebik mulut dan berkata, dr fauziah boleh ckap pandai..sebab belum terkena pada diri dia. Alhamdulillah, utk pengetahuan rakan2 saya pernah meminta suami bernikah dengan sahabat baik saya, seorang janda. tapi suami saya pulak berkata, "Awak dah gila ke? awak tak sayang suami ke?" Mana ada isteri tak sayang suami.. Tapi saya beritahu dia, saya sayangkan sahabat saya dan saya rela berkongsi kasih dengan dia. Tapi suami saya menolak. Saya akhirnya mmbuat kesimpulan..orang lelaki ni...kalau dia nak bernikah lain, tak ada siapa boleh halang dia.walaupun kita menangis atau meraung. tapi, kalau dia tidak ada hati nak bernikah lain..disuruh pun dia tetap akan menolak.
 
pada sahabat saya, saya berpesan, kalau ditakhdirkan saya  pergi dulu sebelum dia..saya minta dia akan jadi ibu kepada anak2 saya yang 5 orang. sahabat saya menangis, tapi saya beritahu dia..saya mahu org yang hatinya mulia dan akan menjaga serta mengasihi anak2 saya. Kebetulan semua anak2 saya rapat dengan S..sahabat saya sejak 19 tahun lalu. saya ceritakan semua ini bukan utk tunjuk saya baik. tidak sama sekali. tetapi saya selalu berharap..jika ditakhdirkan saya diuji dengan dugaan seperti ini..saya mahu menjadi seperti Allahyarhamah Hajjah A..kalau beliau boleh bersabar dengan ujian dimadukan..kenapa saya tidak boleh? Semua yang ada di dunia ini hanya pinjaman daripada Allah. Dari Allah kita datang, dan kepada Allah kita akan kembali.
 
Al-Fatihah utk Ustaz A dan Allahyarhamah Hajjah A.. Moga mereka berbahagia di sana.
"poligami tidak akan berjaya jika tidak ada persefahaman di antara 3 pihak. suami, isteri pertama dan isteri kedua"
 
 
wassalam
Dr Fauziah

[sim] CATATAN : Cerita suka dan duka di sebalik sebuah gelaran..

Nota: Saya postkan ini ke blog kerana saya amat tertarik dengan cerita ini kerana msgnya amat berguna kepada pelajar2. Saya juga mempunyai pengalaman yang hampir serupa dengan Dr Fauziah.


assalamualaikum,
utk semua rakan-rakan dan mereka yg membaca di ruangan ini.
sekadar ingin berkongsi sedikit pengalaman hidup..jika ada yang boleh dijadikan sempadan dan tauladan.atau pengajaran dan cabaran.

pelajar2 saya sering berkata kepada saya.."dr, bestnya ada phd kan..bestnya jadi pensyarah.. tentu gaji pensyarah besarkan?" itulah yang sering diucapkan kepada saya. dan akhirnya satu hari, saya bertanya di dalam kelas, "boleh tak saya nak ambil masa kamu nak cerita sikit?" semua pelajar saya menjawab serentak "Boleh.." Hari ni saya nak ceritakan pengalaman saya buat phd.. (sambung pelajaran utk dptkan phd).dan mereka meletakkan pen dan pensil utk mendengar cerita saya.

" saya buat phd atas 2 sebab. pertama, memang itu cita2 saya. keduanya, kerana polisi universiti yang menwajibkan setiap pensyarah mesti memiliki ijazah phd. Ada org kata phd..penyakit hasad dengki. tapi bagi kami, phd adalah "permanent head damage" . pelajar2 saya tergelak besar bila mendengar istilah tersebut. Damage bukan bermakna rosak..tapi nak menunjukkan peritnya liku2 hidup yang terpaksa dilalui utk mendapatkan sekeping ijazah bernama Phd..

thn 1997 saya dan suami serta dua org anak ke Birmingham, UK utk melanjutkan pelajaran. suami saya mengambil cuti tanpa gaji selama 3 tahun. Dia menyambung peringkat sarjana dan saya peringkat phd. bermakna anak2 saya akan hidup dengn dua org 'pelajar' yang akan sentiasa sibuk dengan buku2 dan tugasan yang perlu disiapkan. hujung 1997, anak2 saya mendapat tahu mereka akan mendapat seorang adik yang akan dilahirkan pd pertengahan 1998. bertambah lagi satu cabaran..selama 10 bulan, saya berulang-alik ke universiti di mana saya perlu ambil dua bas atau satu bas dan keretapi utk sampai ke universiti. saya tnyakan pada pelajar2 saya, boleh tak awk semua bayangkan bagaimana seorang ibu yg pregnant menjadi pelajar? Kalau dibandingkan dengan kamu semua yang masih solo...tinggal dlm kampus, ada bas disediakan..tapi ada di antara kamu yg masih lewat datang ke kelas?" Pelajar2 saya terdiam...tidak ada lagi bunyi ketawa. mereka faham, saya sedang 'menyindir' sambil bercerita.

Julai 98, saya selamat melahirkan anak ke3..seorang lagi anak lelaki. dan bulan itu juga suami saya menerima ijazah sarjananya. Dia telah selamat tamatkan sebuah episod..tapi perjuangan saya belum selesai. supervisor meminta saya berusaha lebih gigih..supaya lebih cepat siap dan dapat phd. waktu malm suami saya bekerja part time di kilang cadbury. agaknya kurang selesa hanya tolg menjaga anak2 semasa saya ke universiti. atau tidak selesa tidak ada pendapatan sndiri. ada masanya saya membaca buku atau menaip tugasan sambil meriba anak saya yang masih bayi..dan suami saya pula melayan dua org anak saya yang waktu itu berumur 7 tahun dan 4 tahun. Saya tanyakan kpd pelajr2 saya.."Susah sangatkah kamu belajar dalam keadaan kamu yg masih bujang? kenapa masih ada yg tidak siapkan tugasan yg diberikan pensyarah?"

Bulan Disember 08..saya telah tempah tiket utk kami sekeluarga pulang ke msia pada bulan April. tujuan utama utk mencari data utk kajian phd saya. saya telah mula mbeli hadiah utk adik2 saya dan saudara mara di kampung. Begitu juga dengan suami yg mencari hadiah utk adik beradik dan keluarganya. Bulan januari 09 saya dikejutkan dgn panggilan telefon drpd adik saya.. mberitahu adik lelaki bongsu saya berumur 15 tahun meninggal dlm kemalangan motorsikal dan van kilang tak jauh dari kawasan kampung. Allah saja yg tahu, betapa rindunya saya pada adik kesayangan saya. Adik yg saya jaga seperti seorang ibu menjaga anaknya..dan terngiang2 di telinga saya, adik saya berkata, "Ami dah kurus sekarang..kalau kak long balik nanti mesti terkejut tengok ami..(dia membahasakan diri dia kami sejak kecil, tapi cuma sebut ami). ikutkan hati..saya ingin terbang pulang hari tu juga.utk menatap wajah adik saya buat kali terakhir. tapi saya tak mampu, apatah lagi tiket2 bulan april dah dibayar sepenuhnya. Seharian saya cuma menelefon, bertanya apa yang berlaku. adik2 saya cuma memberitahu," jenazah dah dimandikan..dah dikafankan dan dah dikebumikan." 3 hari 3 malam saya menitiskan airmata..saya tidak menelefon ibubapa kerana tidak mahu mendengar mereka menangis. saya hanya bercakap dengan adik2 di kmpg. Hnya suami menelefon ayah saya dan mengucapkan takziah dan minta bersabar. tapi pada hari adik saya meninggal dunia, saya tetap pergi ke kelas macam biasa. kawan2 bertnya, kenapa tidak rehat saja di rumah? saya memberitahu mereka, kalau saya menangis sampai keluar airmata darah pun..adik saya tak akan hidup semula. lebih baik saya ke kelas..teruskan hidup macam biasa.tapi sepanjang jalan ke universiti airmata saya keluar. saya bertanya kepada pelajar saya.. "kenapa ada di antara kamu yang selalu ponteng kelas hanya kerana masalah kecil? kerana bergaduh dgn boyfriend..hanya kerana putus cinta dengan girlfren..? waktu itu saya lihat ada pelajar2 saya yang dah menitiskan airmata.

selepas 3 hari...saya berhenti menangis. dah kering airmata. dan daripada Januari 1999 hingga tahun 2002 saya tidak boleh menangis. sesedih mana pun..saya tk boleh menangis. Saat itu baru saya tahu betapa menangis itu satu nikmat pemberian Allah kepada hamba2Nya. Terlalu sakit rasanya bila kita tidak dapat menangis. Waktu menziarah kubur adik saya..saya tidak menangis walhal saya amat rindukan dia. Ada satu perkara yg perlu saya ceritakan..semasa di UK setiap kali selepas saya solat, saya akan berdoa.."Ya Allah panjangkanlah umur datukku..(saya dibesarkan oleh nenek dan datuk). Berilah saya peluang utk berjumpa datuk, ayah dn ibu." itulah doa saya setiap hari. saya terlalu bimbang tidak dapat bertemu dengan datuk atau ayah dan ibu. sebb kita selalu berfikir yg tua akan pergi dulu. Bila adik meninggal, saya tersentak. saya tidak pernah berdoa utk adik2 saya..kerana selalu berfikir yang muda akan hidup lebih lama drpd yang org tua.

Allah mengajar saya..saya dapat apa yg saya minta..dapat bertemu dgn datuk, ayah dan ibu. Tapi Allah mengajar saya..jangan lupa org muda juga boleh diambil nyawanya bila2 masa. perasaan bersalah sebab tidak mendoakan adik2..buat saya rasa terduduk.menyesal dan macam2. bila difikirkan, apakah hak saya utk meminta Allah panjangkan umur hamba2Nya..sebab Allah dah berkata di dalam al-Quran " Bila datang ajal anak Adam, tidak akan lewat atau cepat sesaat pun.."  Sejak hari itu..saya cuma berdoa, berikanlah kepada kami semua kebaikan di dunia dan akhirat." lambat atau cepat pulangnya seorang hamba adalah hak Allah utk menentukan. Saya insaf...saya tidak perlu 'mengajar' Allah apa yang patut dilakukanNYa.

sejak itu juga setiap kali pelajar2 saya kata, "dr, tolong doakan saya dapt kerja di perak..tolong doakan saya dpt kerja ini dan itu.." saya mmberitahu mereka.."Maaf, saya cuma akan doakan utk kamu, berikanlah yang terbaik utk pelajar2 saya." Allah tahu apa yang terbaik utk kita. kita tidak perlu mengajar Allah.tidak perlu 'memerintah' Allah buat itu dan ini...Kadang2 apa yang kita rasa baik utk kita tidak semestinya baik..jadi, terima ketentuan Allah dengan hati yang redha.

Sampai di sini dulu..saya akan sambung cerita ini esok atau lusa jika ada izin dariNYA.. terima kasih kepada mereka yang sudi membaca. dan sama2lah mengambil pengajaran drpd slide presentation yang dikepilkan ini.
wassalam

Friday, December 4, 2009

LUASNYA NERAKA

LUASNYA NERAKA 

YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami, kedua ibubapa kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami & semua orang Islam dari azab seksa api nerakaMu YA ALLAH. 

Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH, namun tidak pula kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH. 

Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalah segala ibadah dan amalan kami dengan RAHMATMU YA ALLAH.......AMIN. ....... 



.: Luasnya Neraka :.
 

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, 


maka ditanya oleh nabi s.a.w.: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?' 

Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa 
aman dari padanya.' 

Lalu nabi s.a.w. bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat 
Jahannam.' 

Jawabnya: 'Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah 
bumi yg ke tujuh. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api. 

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.' 

Nabi s.a.w. bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?' 

Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di 
bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas) 

Tanya Rasulullah s.a.w.: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?' 
Jawab Jibrail: 
'Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah. 
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, 

Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.. 

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, 

Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. 

Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.' 

Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?' 

Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.' 

Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan 

sesudah sadar nabi saw bersabda: 'Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?' 

Jawabnya: 'Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.' 

Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang 
selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai') 

Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. 

Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu: 

1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat 

2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah 

3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung 

4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah 

5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik 

6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak 

7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum 

8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor 
ular 

9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta
 
mengandungi lautan racun yang hitam pekat. 

10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 
70,000 rantai 

11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat 


Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua......Wallahua' lam. 


Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk. 


Dari Abdullah bin 'Amr R..A, 


Rasulullah S.A.W bersabda:' Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.. 


SEPULUH ORANG YANG MAYATNYA TIDAK BUSUK DAN TIDAK REPUT DI HARI QIAMAT KELAK!!!


Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN danTIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAKBERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw : 'Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?' 

Maka jawabnya Rasulullah saw 'Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'.' Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. 

Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu 'itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN' mereka.. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian' Siratul Mustaqim dan memasuki Alam SYURGA, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hamba Ku. 

Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahawa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :- 
1. Para Nabi
 
2 Para Ahli Jihad
 
3. Para Alim Ulama
 
4. Para Syuhada
 
5. Para Penghafal Al Quran
 
6. Imam atau Pemimpin yang Adil 
7. Tukang Azan
 
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak 
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
 
10.. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.
 

Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari QIAMAT dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: 
' Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa ( Ahli Puasa ) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah-buahan SYURGA. ' 

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. 

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : 
'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu.'
 

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. 

Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. ' Dan ( ingatlah ) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.' Surah Al-Baqarah : 237 

Untuk renungan dan amalan bersama ..
 

DOA IKAN NUN
 
============
 
'LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINALZHAALIMIIN'